Dalam setiap kehidupan, kita tak pernah
lepas dari limbah. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja, limbah
dapat merugikan bagi kehidupan kita. Limbah ada yang bersifat racun yang
dapat mematikan secara langsung, maupun limbah yang dapat mematikan
ekosistem tertentu dalam jangka waktu yang panjang.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran,
buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Limbah dari segi jenisnya dibagi menjadi limbah padat dan limbah cair. Limbah padat contohnya sampah, yaitu barang yang sudah tidak dipakai karena tidak lagi memiliki nilai ekonomis dan tidak dikehendaki kehadiranya. Dan kedua limbah cair, contohnya air buangan dari kaskus, maupun dari sisa mencuci, mandi maupun aktifitas lainya yang berupa cairan. Deterjen juga merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Limbah diterjen tidak mudah terurai. Sumur pompa pada radius kurang dari 10 meter dari limbah detrgen, airnya masih berbusa seperti air air bekas cucian. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Salah satu bentuk nyata akibat pencemaran limbah adalah pencemaran air yang merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah. Sampah anorganik ke sungai juga dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran,
buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Limbah dari segi jenisnya dibagi menjadi limbah padat dan limbah cair. Limbah padat contohnya sampah, yaitu barang yang sudah tidak dipakai karena tidak lagi memiliki nilai ekonomis dan tidak dikehendaki kehadiranya. Dan kedua limbah cair, contohnya air buangan dari kaskus, maupun dari sisa mencuci, mandi maupun aktifitas lainya yang berupa cairan. Deterjen juga merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Limbah diterjen tidak mudah terurai. Sumur pompa pada radius kurang dari 10 meter dari limbah detrgen, airnya masih berbusa seperti air air bekas cucian. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Salah satu bentuk nyata akibat pencemaran limbah adalah pencemaran air yang merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah. Sampah anorganik ke sungai juga dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
Masyarakat Waspadai Limbah Rumah Tangga.
Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif
untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni
berbagai organisme air. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga
meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang
pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya
cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses
pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Agar dampak limbah tidak mengganggu kehidupan kita, maka perlu dilakukan pengolahan limbah atau sanitasi serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau. Semua perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (domestik).
0 komentar:
Posting Komentar